Senin, 20 Juni 2016

Gempa Bengkulu 19 Juni 2016

Diposting oleh PUNTEN
Sebuah gempa terjadi di Minggu dini hari tepatnya pukul 04.15 WIB pada tanggal 19 Juni 2016 dengan kekuatan gempa 5,4 Skala Richter (SR). Gempa bumi ini terjadi di provinsi Bengkulu tepatnya di Kabupaten Mukomuko.

Dari hasil olah data yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Mukomuko menyebutkan bahwa pusat gempa yang terjadi pada minggu dini hari tersebut ada di 3.23 Lintang Selatan dan 101 Bujur Timur (BT) pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa yang memang terjadi tidak terlalu lama tersebut dirasakan cukup kuat oleh Warga Desa Ujung Padang, Kecamatan Mukomuko. Seorang warga menyatakan bahwa gempa terjadi pada saat mereka sedang makan sahur sehingga tidak sempai keluar rumah. Getaran gempa dirasakan kuat walaupun hanya terjadi sebentar saja.


Walaupun getaran gempa di Bengkulu Kecamatan Mukomuko terjadi hanya sebentar akan tetapi sempat membuat sebagian warga desa tersebut cemas dan ketakukan. Hal ini disebabkan karena mereka masih  trauma terhadap kejadian gempa bumi yang pernah terjadi di Pesisir Selatan Sumatera Barat dimana getarannya terasa cukup kuat di wilayah Mukomuko.

Dalam kurun waktu beberapa jam saja dua gempa bumi mengguncang wilayah Indonesia. Setelah wilayah barat diguncang gempa Bengkulu pada pagi tadi sekira pukul 05.20 WIB dengan kekuatan 5,4 skala richter (SR).

Selanjutnya bagian  timur Indonesia juga diguncang gempa yaitu gempa Sulawesi Utara. Gempa Sulawesi Utara ini berkekuatan 5,1 SR terjadi pada pukul 12.00 waktu setempat. 

BMKG mengkorfirmasi bahwa kedua gempa 19 Juni 2016 yag terjadi bersaamaa pada hari yang sama itu tidak memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.

Dijelaskan bahwa tidak ada kaitannya gempa yang terjadi di Bengkulu dan Maluku Utara karena berbeda seismogenik (zona pembangkit tsunami). Masing-masing zona seismogenik mempunyai medan stres batuan masing-masing. Sehingga kejadian gempa dengan tempo yang berdekatan diantara kedua gempa di wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur itu dianggap merupakan sebuah kebetulan.